Sebelum memulai sebuah bisnis, kamu perlu mempelajari ilmu-ilmu dasar berbisnis. Terlebih di era sekarang yang persaingannya semakin sengit, tentunya kamu harus punya strategi jitu agar bisnis yang dibangun bisa berjalan sesuai keinginan dan bersaing dengan kompetitor. Salah satu upayanya adalah memahami konsep pemasaran. Artikel ini mengulas tentang lima konsep pemasaran yang bisa diterapkan di lini bisnis kamu agar mencapai hasil maksimal. Apa sajakah itu? Baca artikel berikut sampai selesai.
Definisi Konsep Dasar Pemasaran
Sebelum mengetahui lebih jauh tentang lima konsep pemasaran, kamu harus tahu pengertian dari konsep dasar pemasaran. Konsep pemasaran adalah merancang segala perencanaan produksi sebuah produk atau jasa sampai tercipta transaksi untuk memenuhi tujuan individu atau sebuah perusahaan tanpa mengabaikan kepuasan konsumen agar mendapatkan untung jangka panjang.
Berdasarkan pengertian tersebut artinya kamu harus membuat rancangan bisnis yang dimulai dari konsep bisnis, distribusi ide, menentukan desain barang atau jasa yang akan kamu tawarkan, menetapkan harga, sampai ke tahap promosi pada konsumen. Konsep pemasaran diterapkan pada proses tersebut agar perusahaan bisa mendapatkan untung dan tetap memenuhi kepuasan konsumen.
Namun, tidak berhenti sampai disitu saja, kamu juga perlu memikirkan strategi dan teknik promosi yang tepat agar rencana bisnis bisa berjalan sesuai target. Caranya dengan membuat data pemasaran berdasarkan pemetaan konsumen yang jadi target kamu. Ketahui apa yang jadi kebutuhan dan keinginan konsumen, lalu pastikan produk ataupun jasa yang kamu tawarkan menjadi solusi bagi mereka.
Poin Utama pada Konsep Pemasaran
Karena tujuan konsep pemasaran untuk memenuhi kepentingan konsumen demi keuntungan perusahaan yang lebih besar, kamu harus memperhatikan ketiga poin berikut pada rencana promosi bisnis kamu.
Needs (Kebutuhan Konsumen)
Bisa jadi alasan kamu memulai sebuah bisnis adalah karena memiliki sebuah kebutuhan yang belum dapat dipenuhi. Kebutuhan ini meliputi sesuatu yang esensial sehingga jika tidak terpenuhi dapat mengganggu keseharian, seperti makanan, transportasi, keamanan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya. Jika kamu memulai bisnis karena ingin menawarkan sebuah solusi dari kebutuhan yang tak terpenuhi, konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran sosial.
Wants (Keinginan Konsumen)
Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, terbitlah keinginan dalam benak setiap individu. Bisnis yang dibangun dari keinginan konsumen, biasanya merupakan barang atau jasa yang bersifat tersier seperti barang elektronik, pariwisata, produk fashion, produk-produk perawatan wajah, dan sebagainya. Bisnis yang menawarkan jasa dan produk tersier ini cocok menerapkan ilmu pemasaran konsep penjualan supaya hasilnya tepat sasaran.
Demands (Tuntutan Konsumen)
Ketika kebutuhan dan keinginan sudah dapat dipenuhi semua, maka muncul tuntutan. Lini bisnis ini biasanya menyangkut pada produk atau jasa yang memfasilitasi pengembangan diri, seperti kursus bahasa, kursus memasak, dan bimbingan belajar. Bisnis ini paling cocok menerapkan konsep produk ke dalam rancangan pemasaran mereka supaya tuntutan konsumen bisa terjawab dan terpenuhi.
Lima Konsep Pemasaran
Selanjutnya, kamu perlu mengetahui lima konsep pemasaran beserta contoh agar kamu bisa menentukan konsep yang tepat untuk diterapkan pada lini bisnis yang sedang kamu bangun dan kelola.
Konsep Produksi
Pada konsep ini menerapkan asumsi bahwa konsumen menginginkan sebuah produk yang terjangkau dan diproduksi secara masal. Oleh sebab itu, konsep produksi lebih menekankan pada proses produksi dan distribusi barang. Memikirkan cara meningkatkan produksi barang murah dengan jumlah yang banyak sehingga menekan biaya produksi.
Konsep produksi juga memikirkan cara agar memenuhi pasokan barang secara berkelanjutan agar tidak sampai terjadi barang langka. Konsep ini punya kelebihan di mata konsumen karena barang yang dihasilkan bisa dibeli dengan harga terjangkau, mudah ditemui, dan ada banyak pemasok.
Para investor pun melihat bisnis yang menerapkan konsep produksi sebagai lahan basah yang menguntungkan karena tidak pernah sepi konsumen dan biasanya lingkungan pasar juga tidak kompetitif.
Meski begitu, konsep produksi tetap ada kekurangannya, yakni kualitas barang yang dihasilkan cenderung rendah karena diproduksi secara masal. Selain itu, konsep produksi juga cenderung mengabaikan keinginan pelanggan dan kurang berinovasi. Supaya mudah dipahami, berikut contoh konkrit konsep produksi:
Barang-barang impor dari Tiongkok sudah terkenal dengan harga yang murah dan mudah ditemui di mana-mana. Itulah yang jadi daya jual mereka di mata konsumen. Akan tetapi, banyak konsumen yang kecewa karena produk asal Tiongkok sering tidak awet.
Pada kasus ini keinginan pelanggan untuk memiliki barang yang tahan lama terabaikan, karena pabrik memproduksi barang secara masal dengan tujuan menekan harga produksi agar dapat dijual murah, tetapi mengorbankan kualitas produk.
Konsep Produk
Bisnis yang menerapkan konsep produk biasanya berfokus pada keinginan konsumen. Jadi perusahaan menargetkan konsumen yang memperhatikan kualitas, nilai, dan kegunaan dari produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus dapat membaca dan memenuhi permintaan serta keinginan konsumen. Cara yang dilakukan bisa bermacam-macam, mulai dari terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, hingga melakukan berbagai strategi promosi yang unik. Dari strategi tersebut, berarti produk atau jasa yang kamu tawarkan harus memiliki nilai dan identitas di mata konsumen agar mereka bisa merasakan manfaat dari bisnis kamu.
Kelebihan konsep produk meliputi kualitas barang yang terjamin, selalu menarik perhatian konsumen karena cenderung terus berinovasi, dan margin penjualan cenderung tinggi. Sebaliknya, konsep ini pun juga punya kekurangan, yakni tidak terjangkau semua kalangan, ada kemungkinan membuat konsumen bingung karena inovasi terlalu baru, dan perusahaan yang menerapkan konsep ini juga cenderung tidak mempertimbangkan kepentingan konsumen.
Berikut adalah contoh konkrit konsep produk yang mudah dipahami:
Perusahaan elektronik raksasa asal Amerika Serikat, Apple, menjadi salah satu perusahaan teknologi yang terkenal memproduksi barang elektronik berkualitas tinggi dengan harga cukup fantastis bagi beberapa kalangan. Produk mereka seperti iPhone atau MacBook punya nilai dan identitas sendiri di mata konsumen, sehingga Apple selalu menjadi sorotan perusahaan elektronik lainnya karena tidak berhenti berinovasi dan meningkatkan kualitas dari produk sebelumnya.
Konsep Penjualan
Dalam konsep penjualan, konsumen tidak membeli atau memakai produk yang ditawarkan kecuali perusahaan mempromosikan dan menjual dalam kuantitas yang besar. Di sini perusahaan harus dapat meyakinkan konsumen untuk membeli dan memakai produk mereka.
Maka dari itu, perusahaan menargetkan jumlah penjualan tanpa melihat kepentingan konsumen dan harus arus gencar melakukan promosi secara berkelanjutan. Karena harus gencar promosi yang biayanya tidak sedikit, biasanya perusahaan yang menerapkan konsep ini sudah menjadi perusahaan besar, seperti perusahaan rokok, e-commerce, dan lainnya.
Kelebihan dari konsep ini adalah jumlah penjualan sangat tinggi. Lalu perusahaan juga terus berinovasi karena mereka berinvestasi pada angka penjualan dan rencana pemasaran. Kelebihan lainnya adalah perusahaan tidak mempermasalahkan stok barang yang tidak berhasil terjual. Di sisi lain, konsep penjualan juga memiliki kekurangan, yakni tidak mementingkan kebutuhan konsumen serta tidak berfokus pada keluhan konsumen.
Berikut contoh konkrit konsep penjualan yang diterapkan salah satu perusahaan di Indonesia:
Shopee jadi salah satu e-commerce raksasa yang beroperasi dengan mengaplikasikan konsep penjualan. Mereka kerap melakukan ‘bakar uang’ yang masuk ke dalam rencana promosi mereka untuk menggaet konsumen. Dengan melakukan strategi tersebut, Shopee harus terus-menerus melakukan promosi supaya konsumen setia bertransaksi sehingga meningkatkan angka penjualan produk di e-commerce mereka.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berfokus dan melibatkan konsumen pada strategi pemasaran mereka. Perusahaan pun harus membuat rencana promosi tersendiri agar konsumen yakin membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan.
Rencana promosi yang diterapkan pada konsep pemasaran bisa berupa content marketing, advertising, influencer marketing, native advertising, atau kombinasi dari keempatnya. Strategi pemasaran tersebut umumnya dilakukan secara digital atau kerap disebut digital marketing.
Karena lebih memfokuskan pada konsumen, strategi ini sering dipakai perusahaan rintisan atau perusahaan yang skalanya kecil. Dengan begitu diharapkan perusahaan dapat menarik konsumen dengan lebih spesifik dan sesuai target. Namun, ada juga beberapa perusahaan besar yang mempromosikan produk mereka dengan konsep pemasaran.
Kelebihan konsep pemasaran adalah perusahaan dapat menembak target lebih tepat sasaran, lebih memahami konsumen, dan perusahaan lebih mudah melakukan branding. Tapi kekurangannya perusahaan harus merelakan biaya promosi yang besar karena melakukan pemasaran digital tidak murah dan waktunya pun tidak instan.
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran pada rencana promosi mereka:
Spotify jadi layanan pemutar musik online yang sedang digandrungi akhir-akhir ini dengan target pasar kalangan anak muda. Mereka berhasil melakukan branding bersahabat di mata anak muda karena menawarkan biaya langganan yang murah, tampilan aplikasi yang menarik dan praktis karena dapat tersambung di berbagai perangkat sekaligus. Di samping itu, Spotify juga punya filter musik yang direkomendasikan secara otomatis. Pengguna bisa mendengarkan musik di sela-sela aktivitas harian.
Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial jadi strategi pemasaran yang paling baru. Pada konsep ini, perusahaan menarik konsumen dengan mengangkat kampanye kesejahteraan makhluk hidup dan keseimbangan alam. Dengan begitu, perusahaan memiliki citra positif di mata konsumen dan akan menguntungkan di masa depan.
Di samping itu, perusahaan yang mengikuti konsep pemasaran sosial berusaha meyakinkan konsumen bahwa hasil penjualan produk mereka akan menambah kesejahteraan masyarakat yang terlibat, terutama kalangan masyarakat kecil. Mereka juga meyakinkan konsumen bahwa proses produksi perusahaan tidak membahayakan lingkungan dan makhluk hidup. Tidak heran, perusahaan yang memakai strategi ini punya peran pada kampanye aktivitas kemanusiaan.
Kelebihan konsep pemasaran sosial adalah mereka mampu meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memberdayakan masyarakat yang terlibat, dan membangun branding positif. Akan tetapi kekurangannya, harga produk cenderung mahal dan target pasar tidak luas, karena konsumen yang membeli hanya tertarik pada isu sosial.
Contoh konkrit perusahaan yang terkenal mengaplikasikan konsep pemasaran sosial:
The Body Shop merupakan perusahaan yang menjual berbagai produk perawatan wajah dan kulit dengan membangun branding yang ramah lingkungan dan tidak melakukan uji coba pada hewan. Selain itu, komposisi produk mereka juga organik sehingga lebih ramah lingkungan. Perusahaan ini terhitung aktif menjalani berbagai kampanye isu lingkungan dan kemanusiaan. Mereka menjamin sebagian hasil penjualan perusahaan disumbangkan pada komunitas perlindungan hewan dan manusia di seluruh dunia.
Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Dari kelima konsep pemasaran yang sudah dijelaskan di atas, beberapa orang masih bingung membedakan konsep penjualan dengan konsep pemasaran. Lantas apa saja perbedaannya?
Definisi
Melihat dari definisinya, konsep penjualan dan konsep pemasaran sama sekali berbeda. Konsep penjualan punya arti sebagai konsep bisnis yang harus memanfaatkan pelanggan sebagai peluang bisnis untuk meraih keuntungan. Konsep pemasaran berhubungan dengan orientasi bisnis agar bisa mengalahkan kompetitor dengan cara memberikan kepuasan pada konsumen.
Orientasi
Konsep penjualan dan konsep pemasaran ternyata punya orientasi yang berbeda. Sebab, konsep penjualan lebih menilik pada cara menarik konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Konsep ini pun berorientasi pada angka penjualan. Di sisi lain, konsep pemasaran berhubungan dengan mencari cara agar produk dan jasa yang ditawarkan bisa menarik konsumen, sehingga konsep ini berorientasi pada keuntungan.
Target
Target konsep penjualan dan konsep pemasaran pun ternyata berbeda. Di konsep penjualan, mereka lebih menargetkan pada produk atau jasa yang ditawarkan. Kemudian, target pada konsep pemasaran bukanlah produknya, melainkan kebutuhan konsumen.
Esensi
Melihat dari targetnya, jelas konsep penjualan lebih mementingkan proses transaksi sehingga yang jadi esensi adalah penjualan produk ke tangan konsumen. Sebaliknya, karena target konsep pemasaran adalah kebutuhan konsumen, sehingga yang menjadi esensi adalah kepuasan konsumen.
Perencanaan
Karena konsep penjualan menargetkan pada transaksi, sehingga perencanaan mereka lebih cocok untuk jangka pendek. Sedangkan konsep marketing cocok untuk perencanaan jangka panjang karena mengutamakan ikatan dengan konsumen.
Strategi
Konsep penjualan dan konsep pemasaran pun juga punya strategi yang berbeda. Karena konsep penjualan yang berorientasi pada volume penjualan, strategi mereka harus melakukan promosi dan penjualan yang besar-besaran. Sedangkan konsep pemasaran yang berorientasi pada keterikatan konsumen dan kepuasan konsumen memiliki strategi terintegrasi. Cara umum yang digunakan dengan soft selling.
Harga
Konsep penjualan mematok harga berdasarkan perhitungan seluruh biaya produksi. Sementara itu, harga produk dan jasa dari perusahaan yang mengaplikasikan konsep pemasaran mematok harga berdasarkan kondisi pasar.
***
Demikian ulasan lengkap tentang konsep pemasaran mulai dari definisi sampai penjelasan contohnya. Tentukan dahulu konsep, tujuan, dan target dari bisnis kamu supaya lebih mudah dalam menentukan konsep yang cocok untuk strategi promosi. Semoga artikel ini bermanfaat! Oh ya, bila Anda memerlukan jasa branding agency profesional, jangan lupa pilih Bounche ya!