Millennials Are an Opportunity, Not a Problem!

Bounche.comIt’s all about millennial! Inilah sebutan generasi yang mendominasi kaum muda produktif di masa kini (lahir di tahun 1980 sampai 2000). Tak heran jika generasi ini menjadi target ‘menggiurkan’ bagi banyak brand. Jika brand ingin ‘dilirik’ oleh generasi millennial dengan segala konsumtifitasnya, brand tentu harus memahami karakteristik & behaviour generasi millennial, agar dapat merumuskan strategi strategi digital marketing yang jitu, untuk ‘membidik’ mereka.

Generasi Millenials Animasi

Yang menjadi catatan penting adalah ternyata masih banyak brand yang menganggap bahwa generasi millennial adalah generasi yang penuh problem, masih banyak yang memandang sebelah mata terhadap karakter generasi millennial, seperti anggapan generasi manja, narsis, gila gadget, bahkan majalah TIME pernah membuat cover berjudul “The Me Me Me Generation” yang ditujukan untuk generasi millennial. Padahal sebenarnya generasi Y ini memiliki karakter kuat dan acapkali berperilaku konsumtif, yakni suka berbelanja hingga bergaya hidup mewah, menjadi bagian dari generasi millennial. So, ini adalah big opportunity bagi brand atau pelaku bisnis lainnya di industri digital marketing, bagaimana mereka mampu menargetkan ‘dengan baik’ generasi millennial agar ter-convert menjadi konsumen atau pelanggan.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh brand atau para digital marketers? Sebelum berangkat lebih jauh merumuskan berbagai strategi digital marketing, seperti disampaikan di atas (prolog) bahwa hal terpenting adalah memahami terlebih dahulu karakteristik dan behaviour para millennial dalam hal mencari, menilai, memilih, dan memercayai sebuah brand.

Menurut forbes.com (20/09), survei dari UQ Marketing menunjukkan 94,6% kaum millennial senang berbagi opini mengenai suatu produk yang mereka sukai secara pribadi melalui online. It means digital is a perfect media for selling product to millennial people.

So, apakah Anda salah satu pelaku digital marketing? Ini dia karakter penting kaum millennial yang patut Anda catat.

Social Media Berperan Sangat Besar

Iklan di televisi bukan lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, tapi mereka lebih memilih internet sebagai tempat informasi brand yang ingin dicari. Perbincangan di sebuah forum atau info di Google jadi acuan dalam mencari kualitas sebuah produk. Dan social media pun berperan sangat besar dalam proses ‘pencarian info’ seputar produk maupun jasa yang tengah mereka incar, para generasi Y inibiasanya rutin mencari informasi, berita terbaru hingga tempat berinteraksi dengan teman, sahabat, maupun kerabat.

Pengalaman Pribadi Lebih Dipercaya

Pengalaman pribadi tentang suatu brand lebih menarik sebagai sumber informasi, dibandingkan iklan besar. User Generated Content (UGC) adalah sebutan untuk sebuah konten atau informasi yang dibuat oleh perorangan. Review atau testimoni produk dari orang yang sudah mereka kenal, atau bahkan dari public figure favorit mereka adalah sumber terpercaya (millennial biasanya akan membeli produk yang digunakan oleh artis yang mereka idolakan)

Terlalu Beriklan Tidak Menarik

Survei yang didapatkan dari McCarthy Group menunjukkan bahwa 84% para millennial tidak suka disodori konten yang terlalu banyak membahas produk iklan. Pasti menjadi tantangan bagi brand untuk memutar otak agar produk mereka tetap menarik. Jadi jawabannya, konten yang lebih orisinil dan edukatif tanpa menyodorkan iklan produk yang berlebihan justru lebih menarik di mata para millennial.

Membangun Komunitas & Berinteraksi

Para millennial menyukai interaksi ketika menggunakan social media. Karena itu, brand semakin terlihat menarik ketika memberikan fasilitas bagi konsumen untuk berinteraksi di social media. Apalagi ketika respons yang mereka terima begitu cepat dan pertanyaan seputar produk dijawabsecara  directly, hal ini tentu akan menambah kepuasan dan meningkatkan kepercayaan mereka.

Generasi ini juga lebih tertarik ketika mereka menjadi decision makers untuk merekomendasikan suatu produk kepada teman-temannya. Jadi brand tidak hanya aktif memberi respons langsung kepada mereka, tetapi juga membuka jaringan komunitas online untuk memberi masukan mengenai produk-produk brand tersebut di media digital. Pada akhirnya, eksistensi brand di dunia digital, apalagi jika brand tersebut sudah memiiki kredibilitas yang baik, bisa menjadi nilai lebih bagi generasi millennial.

Memahami karakter para millennial berarti memahami pula bagaimana brand melihat hal itu sebagai peluang besar untuk merumuskan strategi digital marketing tanpa batas. Selamat mencoba!

Penulis: Ditriana Ilma Rahmianti
Editor: Wahyu Munajat