Perbedaan Front End dan Back End dalam Website Development

Dalam mengembangkan sebuah website, tentu saja membutuhkan seseorang yang handal dalam bidang teknologi informasi alias IT. Sebab, mereka bertugas untuk memelihara dan mengembangkan situs web tersebut agar bisa diakses oleh banyak orang. Di balik website development inilah, ada dua profesi yang memegang peranan penting yakni front end developer dan back end developer.

Tahukah kamu apa perbedaan dari kedua profesi tersebut? Jika kedua kata tersebut masih asing di telingamu, kali ini kamu akan diajak untuk kenalan lebih dalam seputar apa itu front end dan back end dalam website development! Yuk simak penjelasan lengkap seputar pengertian dan perbedaan antara front end dan back end di bawah ini.

Pengertian Front End dan Back End

Front end dan back end adalah dua hal yang sama-sama berkaitan dengan bagaimana sebuah website maupun aplikasi dapat bekerja dan diakses oleh pengguna. Namun yang membandingkannya adalah apa yang mereka buat, skill yang dibutuhkan, hingga waktu pengerjaan untuk masing-masing jobdesk mereka.

Bagian front end sesuai namanya “front” bertugas dalam menangani tampilan depan sebuah website. Sedangkan back end sebaliknya, yakni lebih bertugas menangani sistem di balik layar yang mengolah database dan juga server

Front end developer adalah orang yang bertugas untuk menghubungkan sebuah situs atau aplikasi dengan pengguna. Secara umum, ia membuat teks, gambar, tombol, dan menu serta interaksi antara situs atau aplikasi dengan pengguna. Sementara back end developer bertugas untuk memastikan agar apa yang dibuat oleh front end developer di balik situs atau aplikasi dapat bekerja. 

Selain front end developer dan back end developer, ada satu profesi lagi yang biasa disebut dengan full stack developer. Profesi ini diperuntukkan buat mereka yang memiliki skill keduanya yakni bisa mengelola front end dan back end.

Perbedaan Front End dan Back End

Setelah memahami pengertian front end dan back end, maka kamu juga perlu mengetahui apa saja yang membuat kedua posisi tersebut berbeda. Perbedaannya sendiri bisa mencakup dari cara kerja, skill yang harus dikuasai, dan waktu kerjanya. Berikut ini ulasan selengkapnya mengenai perbedaan front end dan back end dalam website development.

Cara kerja front end dan back end

Seorang front end developer bertanggung jawab mengembangkan wajah produk atau tampilan dari sebuah website dan aplikasi. Mulai dari isi kontennya, warna-jenis-ukuran font-nya, gambar, serta tombol-tombol yang bisa membuat user merasa nyaman saat mengakses dan berinteraksi di dalam website atau aplikasi. 

Sementara cara kerja back end developer yakni mengembangkan sisi server produk dengan cara melakukan kontrol dari sisi server, sistem, dan database. Bahasa pemrograman yang biasanya digunakan dalam back end adalah PHP, Ruby, dan Phyton.

Perbedaan skill yang harus dimiliki keduanya

Selain ruang lingkup kerjanya yang berbeda, skill yang dimiliki front end dan back end pun berbeda. Kemampuan dasar yang perlu dimiliki front end developer yaitu minimal bisa menguasai tiga bahasa pemrograman seperti Javascript, HTML, dan CSS. Tetapi, semakin banyak bahasa pemrograman yang bisa dikuasai, maka kesempatan untuk menjadi seorang front end developer pun akan semakin terbuka lebar.

Selain itu, seorang front end developer juga harus bisa mengelola framework dan library. Framework yang digunakan biasanya adalah Angular.js dan React.js. Sedangkan, skill yang harus dimiliki dari seorang back end developer adalah membaca bahasa pemrograman yang ditampilkan di balik layar dari sebuah website atau aplikasi.

Bahasa pemrograman yang sering digunakan di antaranya framework dan library. Beberapa contoh framework dan library adalah GO, C#, Express, dan Django. Selain keempat tersebut, ada pula bahasa pemrograman dalam perangkat lunak seperti MySQL, SQL Server, dan Oracle.

Perbedaan waktu kerja

Dalam mengembangkan tampilan depan sebuah website atau aplikasi, tentu saja front end developer bekerja di awal pembuatan situs tersebut. Lalu, back end developer akan menyelesaikan tahap akhir dari pembuatan aplikasi atau situs.

Front end developer baru akan memulai pekerjaannya saat UX Designer telah menyelesaikan pekerjaannya. Selesai dari sisi desain UX, maka front end developer siap mengeksekusi bahasa pemrograman pada desain user interface (UI). Setelah front end developer menyelesaikan pekerjaannya, maka kemudian back end developer mengambil alih pekerjaan dengan menentukan penggunaan instruksi apa saja yang akan diaplikasikan pada desain dan bahasa pemrograman yang digunakan.

***

Itu dia penjelasan mengenai perbedaan front end dan back end yang bisa kamu ketahui. Semoga penjelasan ini dapat penambah wawasan kamu soal karir di dunia IT ya! Nah, untuk kamu yang memiliki dua kemampuan tersebut, front end dan back end. alias full stack development, Bounche digital agency saat ini lagi membuka lowongan untuk posisi tersebut. Bagi kamu yang tertarik, langsung aja cek di website https://www.bounche.com/career dan apply!