Aturan rute ganjil genap di Jakarta pertama kali diterapkan pada 27 Juli 2016 untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara kota. Kebijakan ini mengatur kendaraan berdasarkan nomor plat. Penerapan rute ganjil genap di berbagai titik strategis diharapkan mampu mengurangi kepadatan kendaraan di jalan utama ibu kota.
Seiring berjalannya waktu, aturan ini diperluas ke berbagai area strategis, termasuk gerbang tol, untuk mengatur lalu lintas lebih efisien. Penyesuaian khusus juga dilakukan selama acara besar, seperti Asian Games 2018, guna mendukung kelancaran transportasi di Jakarta. Rute ganjil genap terus dievaluasi agar dapat memberikan dampak maksimal dalam mengurangi kemacetan.
Aturan Rute Ganjil Genap
Penerapan rute ganjil genap di Jakarta berlangsung setiap hari Senin hingga Jumat, kecuali pada hari libur nasional. Jam operasional aturan ini dimulai dari pukul 06.00 hingga 10.00 pagi dan dilanjutkan pada sore hari antara pukul 16.00 hingga 20.00. Pada jam-jam tersebut, kendaraan dengan plat nomor ganjil hanya dapat melintas pada tanggal ganjil, sementara kendaraan dengan plat nomor genap hanya dapat melintas pada tanggal genap. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Rute Pintu Tol Ganjil Genap
Rute ganjil genap di Jakarta tidak hanya berlaku di jalan raya, tetapi juga diterapkan pada beberapa gerbang tol tertentu untuk mengatur volume kendaraan yang masuk ke dalam kota dan menjaga kelancaran arus lalu lintas. Berikut adalah beberapa gerbang tol yang menerapkan aturan ganjil genap:
- Gerbang Tol Slipi 1 dan 2:
- Akses Masuk: Jalan Anggrek Neli Murni menuju Tol Jakarta-Tangerang.
- Akses Keluar: Jalan Brigjen Katamso menuju Jalan Palmerah Utara.
- Gerbang Tol Pejompongan:
- Akses Masuk: Jalan Pejompongan Raya menuju Tol Dalam Kota.
- Akses Keluar: Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan S Parman.
- Gerbang Tol Tebet 1 dan 2:
- Akses Masuk: Jalan Tebet Barat Dalam Raya menuju Tol Jagorawi.
- Akses Keluar: Jalan Pancoran Timur II menuju Jalan Raya Pasar Minggu.
- Gerbang Tol Cawang:
- Akses Masuk: Jalan Dewi Sartika menuju Tol Jagorawi.
- Akses Keluar: Jalan Otto Iskandardinata menuju Jalan Dewi Sartika.
- Gerbang Tol Kuningan 2:
- Akses Masuk: Jalan Taman Patra menuju Tol Dalam Kota.
- Akses Keluar: Jalan HR Rasuna Said menuju Jalan S Parman.
- Gerbang Tol Rawamangun:
- Akses Masuk: Jalan H Ten Raya menuju Tol Jagorawi.
- Akses Keluar: Jalan Rawamangun Muka Raya menuju Jalan Raya Bekasi.
- Gerbang Tol Jatinegara:
- Akses Masuk: Jalan Bekasi Timur Raya menuju Tol Jagorawi.
- Akses Keluar: Jalan Jatinegara Barat menuju Jalan Raya Bekasi.
- Gerbang Tol Kebon Nanas:
- Akses Masuk: Jalan Cipinang Cempedak IV menuju Tol Jagorawi.
- Akses Keluar: Jalan Raya Bekasi menuju Jalan Cipinang Cempedak.
- Gerbang Tol Slipi 1:
- Akses Masuk: Jalan Palmerah Utara menuju Tol Jakarta-Tangerang.
- Akses Keluar: Jalan KS Tubun menuju Jalan Palmerah Utara.
- Gerbang Tol Slipi 2:
- Akses Masuk: Jalan Brigjen Katamso menuju Tol Jakarta-Tangerang.
- Akses Keluar: Jalan Palmerah Utara menuju Jalan KS Tubun.
Untuk memudahkan pengendara yang ingin menghindari kawasan ganjil genap, polisi telah menyediakan beberapa jalur alternatif. Berikut adalah rute alternatif yang bisa digunakan:
- Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Suprapto – Jalan Salemba Raya – Jalan Matraman, dan seterusnya.
- Jalan Pasar Minggu – Jalan Soepomo – Jalan Saharjo – Jalan Casablanca – Jalan KH Mas Mansyur, dan seterusnya.
- Jalan RE Martadinata – Jalan Danau Sunter Barat – Jalan HBR Motik – Jalan Gunung Sahari, dan seterusnya.
- Jalan Kwitang – Jalan Gunung Sahari, dan seterusnya.
- Jalan RA Kartini – Jalan Ciputat Raya.
- Jalan Akses Tol Cikampek – Jalan Sutoyo – Jalan Dewi Sartika (arah utara) atau Jalan Akses Tol Cikampek – Jalan Sutoyo – Jalan Dewi Sartika – Jalan Raya Kalibata – Jalan Pasar Minggu – Jalan Soepomo – Jalan Casablanca, dan seterusnya (arah barat).
- Jalan S Parman – Jalan Tomang Raya – Jalan Suryo Pranoto / Jalan Cideng, dan seterusnya.
- Jalan Warung Jati Barat – Jalan Pejaten Raya – Jalan Pasar Minggu – Jalan Soepomo – Jalan Saharjo, dan seterusnya.
Aturan rute ganjil genap telah terbukti efektif dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi di Jakarta. Dengan penerapan yang semakin meluas ke berbagai kawasan strategis, kebijakan ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas, serta memperbaiki kualitas udara di ibu kota. Seiring dengan proyeksi perluasan aturan ke masa depan, diharapkan Jakarta akan semakin menikmati lalu lintas yang lebih lancar, memberikan manfaat jangka panjang bagi warga dan pengendara.