Wuling Almaz menjadi salah satu SUV populer di Indonesia berkat desain modern, fitur canggih, dan harga kompetitif. Namun, banyak pemilik dan calon pembeli bertanya-tanya, apakah Wuling Almaz bisa pakai Pertalite? Pertanyaan ini wajar, sebab harga Pertalite lebih terjangkau dibandingkan Pertamax, sehingga banyak yang ingin berhemat dalam urusan bahan bakar.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara lengkap apakah penggunaan Pertalite aman untuk mesin Wuling Almaz, jenis bahan bakar apa yang direkomendasikan pabrikan, dan risiko apa saja yang bisa muncul jika Anda menggunakan bensin di bawah spesifikasi.
Spesifikasi Mesin dan Rasio Kompresi Wuling Almaz
Sebelum menjawab pertanyaan, mari lihat spesifikasi mesin Wuling Almaz terlebih dahulu. SUV ini menggunakan mesin 1.500 cc turbocharged yang mampu menghasilkan tenaga hingga 140 hp dan torsi 250 Nm. Mesin turbo ini memiliki rasio kompresi di kisaran 9,8:1 hingga 10,5:1 (tergantung tipe dan model).
Semakin tinggi rasio kompresi, semakin besar kebutuhan mesin terhadap bahan bakar beroktan lebih tinggi agar pembakaran lebih optimal dan terhindar dari knocking (ngelitik). Berdasarkan spesifikasi ini, Wuling merekomendasikan minimal RON 92 untuk menjaga kinerja dan usia mesin. Bahan bakar RON 92 bisa Anda temukan dalam produk seperti Pertamax.
Apakah Aman Jika Wuling Almaz Pakai Pertalite?
Pertalite memiliki nilai RON 90, sedangkan mesin Wuling Almaz didesain untuk minimal RON 92. Secara teknis, Anda bisa mengisi tangki Wuling Almaz dengan Pertalite dan mobil akan tetap bisa jalan. Namun, penggunaan jangka panjang berpotensi menyebabkan beberapa masalah, seperti:
1. Kinerja Mesin Tidak Optimal
Dengan oktan lebih rendah, pembakaran tidak berlangsung secara sempurna. Mesin bisa kehilangan tenaga dan respons akselerasi menjadi lebih lambat.
2. Knocking (Detonasi)
Bahan bakar beroktan rendah lebih mudah meledak di luar timing pembakaran seharusnya. Hal ini menyebabkan knocking, suara kasar pada mesin, dan dalam jangka panjang bisa merusak komponen mesin.
3. Efisiensi BBM Menurun
Dengan pembakaran kurang optimal, Anda justru bisa lebih sering mengisi ulang bahan bakar karena jarak tempuh per liter menurun.
4. Masa Pakai Mesin Berkurang
Kebiasaan memakai BBM di bawah spesifikasi membuat mesin cepat kotor dan potensi kerusakan meningkat, sehingga biaya perawatan juga bertambah.
Rekomendasi Bahan Bakar untuk Wuling Almaz
Pabrikan Wuling sendiri menyarankan penggunaan bahan bakar minimal RON 92, seperti Pertamax. Dengan menggunakan Pertamax, Anda mendapatkan pembakaran lebih bersih dan efisien, mesin lebih bertenaga, serta usia mesin lebih panjang. Selain itu, penggunaan BBM sesuai spesifikasi juga menjaga garansi mesin tetap berlaku.
Apa yang Terjadi Jika Terpaksa Pakai Pertalite?
Jika Anda dalam keadaan darurat dan harus memakai Pertalite, pastikan untuk segera kembali ke bahan bakar sesuai spesifikasi di pengisian berikutnya. Jangan jadikan Pertalite sebagai bahan bakar utama untuk mesin turbo seperti di Wuling Almaz.
Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan memakai aditif pembersih injektor secara berkala agar ruang pembakaran tetap bersih dan meminimalisasi efek buruk penggunaan oktan lebih rendah.
Kesimpulan
Jadi, apakah Wuling Almaz bisa pakai Pertalite? Secara teknis bisa, tapi sangat tidak disarankan. Dengan rasio kompresi dan teknologi turbocharged, mesin Almaz lebih cocok memakai Pertamax agar pembakaran lebih optimal dan terhindar dari knocking. Memaksakan Pertalite sebagai bahan bakar utama hanya akan membuat performa mesin turun dan memperpendek usia kendaraan Anda.
Pilihlah BBM sesuai spesifikasi pabrikan agar Wuling Almaz Anda tetap nyaman dikendarai dan lebih hemat dalam jangka panjang. Jika Anda ingin mobil tetap prima dan biaya perawatan lebih ringan, gunakanlah bahan bakar minimal RON 92 dan rawat mesin secara rutin.