Pertumbuhan penikmat platform media sosial YouTube dari tahun ke tahun meningkat. Hal ini salah satunya karena industri konten berbentuk video yang semakin mendominasi. Dari sisi lain, pemilik akun YouTube akhirnya perlu memahami YouTube Analytics sebagai pengukur keberhasilan akun mereka.
Ada beberapa fakta seputar YouTube dari hasil statistik 2022 yang dimuat pada globalmediainsight.com. Diantaranya yaitu total pengguna YouTube per hari ada lebih dari 122 juta di seluruh dunia. Dengan pengguna yang banyak tersebut, statistik ini menyebutkan bahwa ada sekitar setengah dari pengguna internet di seluruh dunia telah mengakses YouTube. Bahkan statistik ini menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara ketiga dari 10 negara pertama yang paling banyak mengakses YouTube.
Jadi, alangkah baiknya pemilik akun YouTube atau pelaku bisnis marketing memaksimalkan platform ini dengan memahami YouTube Analytics sebagai pengukur performa. Ini dia penjelasan.
Apa Itu YouTube Analytics?
YouTube Analytics adalah tools untuk mengukur bagaimana performa konten video dan akun YouTube tersebut. Bisa dikatakan sama seperti Google Analytics, yaitu bekerja untuk menganalisa, namun yang satu ini bekerja untuk menganalisa akun YouTube. Data yang dihasilkan muncul dalam metrik yang ditampilkan dalam bentuk grafik.
Pada tools YouTube Analytics pengguna akun akan mendapatkan banyak hasil data performa, baik performa berdasarkan per video maupun performa akun secara keseluruhan yang bisa di-setting sesuai periode per minggu atau per bulan.
Berbagai metrik yang bisa didapatkan yaitu performa jumlah views (orang yang menonton), jumlah subscribers (orang yang berlangganan), hingga berapa lama rata-rata penonton tersebut menghabiskan waktu saat menonton video-video di akun YouTube tersebut. Bahkan pemilik akun bisa melihat karakteristik penonton tersebut, seperti usia, jenis kelamin, lokasi negara hingga perangkat yang digunakan untuk mengakses video-video.
Seiring waktu, YouTube Analytics terus diperbaharui dan dilengkapi. Dengan begitu pemilik akun akan mendapatkan banyak insight untuk memaksimalkan akun mereka. Bisa dikatakan bahwa YouTube bisa menjadi sumber informasi di internet karena secara teknis, menurut statistik dari globalmediainsight.com, YouTube disebut sebagai mesin pencari terbesar kedua setelah Google.
Istilah Menu dalam YouTube Analytics
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa ada beberapa tampilan YouTube Analytics yang mengalami perubahan. Sebelumnya terbagi dalam empat tab namun pada tampilan terbaru, menu tersebut berubah dan mendetail sehingga kini terbagi menjadi lima tab utama. Masing-masing fitur YouTube Analytics berguna untuk menganalisa sejauh mana performa konten hingga karakter penontonnya.
Overview
Pada tab menu ini atau bisa dibilang grafik dari ringkasan pada YouTube Analytics, terbagi atas tiga, yaitu:
- Views: metrik yang menghitung berapa kali video dalam akun tersebut ditonton oleh pengunjung/viewers.
- Watch Time: mengukur berapa lama waktu yang dihabiskan viewers ketika menonton video-video tersebut.
- Subscribers: menampilkan berapa jumlah viewers yang berlangganan ke akun tersebut.
- Estimate Revenue: menampilkan keuntungan bulanan yang didapatkan akun tersebut, jika akun tersebut mengaktifkan monetisasi. Jika tidak maka metrik tidak akan muncul karena akun tersebut tidak mendapatkan uang.
Content
Pada menu ini terdapat metrik yang terbagi untuk performa dari jenis-jenis posting, yaitu video, short video, live video dan post community. Dari keempat tersebut, pemilik akun dapat melihat masing-masing performa, yang terbagi atas:
- Views sebagai total jumlah viewers yang menonton
- Impressions yaitu berapa kali video muncul di hadapan viewers, tetapi belum sampai tahap menonton.
- Impressions CTR yaitu persentase impression yang berubah menjadi views, berarti viewers mengklik video setelah muncul dihadapannya.
- Average View Duration yang menghitung rata-rata durasi menonton dari viewers.
- Engagement yang bisa dilihat dari likes, shares, subscribe atau comment.
Audience
Pada bagian ini, pemilik akun dapat mengetahui karakteristik dari viewers yang menonton video-video di dalamnya. Dengan begitu, ini bisa menjadi masukan untuk membuat konten video dengan karakter audience. Dalam menu ini terbagi atas tiga metrik, yaitu Returning viewers (mengindikasi loyalitas viewers yang kembali melihat video), Unique viewers (jumlah viewers yang menonton dalam waktu tertentu), Subscribers (jumlah viewers yang berlangganan ke akun tersebut).
Revenue
Tab Revenue berfungsi untuk mengecek total penghasilan dari akun tersebut. Hal ini akan terlihat jika akun terhubung dengan YouTube Partner Program, yaitu program yang memberikan pemilik akun mendapatkan keuntungan dari YouTube.
Research
Tampilan tab ini berguna untuk mencari melihat beberapa top searches (melalui search term atau topik tertentu dengan keywords) dari viewers di akun tersebut dan di seluruh platform YouTube dalam 28 hari terakhir.
Cara Menggunakan YouTube Analytics
Bagaimana cara menggunakan YouTube Analytics untuk melihat performa akun kamu? Pertama kamu harus memiliki akun Gmail. Setelah itu, jika sudah memiliki akun YouTube berarti sudah bisa mengakses dan menggunakan YouTube Analytics.
Untuk mengakses ke analytics tersebut, yaitu setelah masuk akun YouTube, bisa langsung klik profil di pojok kanan, kemudian pilih YouTube Studio. Nah setelah masuk ke YouTube Studio, di sebelah kiri ada tampilan berbagai pilihan menu, salah satunya “Analytics”. Jika sudah klik maka akan terlihat keseluruhan metrik melalui tampilan Channel Analytics. Dari sinilah pemilik akun dapat mengeksplor untuk menganalisa performa akunnya, mulai dari melihat views YouTube secara keseluruhan atau per video yang sudah diunggah.
Jadi, demikian penjelasan tentang YouTube Analytics dengan penjelasan tab menu di dalamnya. Apabila sudah paham, segera coba dan jelajahi lebih jauh bagaimana performa akun yang sudah kamu miliki.