Periksa Masa Kedaluwarsa Ban Mobil dan Risiko Bahayanya

Ban mobil adalah salah satu komponen penting yang langsung bersentuhan dengan jalan. Sayangnya, banyak pengendara yang hanya fokus pada tekanan angin atau ketebalan alur tanpa menyadari bahwa usia ban juga sangat menentukan keselamatan. Ban yang sudah kedaluwarsa bisa menyebabkan berbagai masalah serius, mulai dari menurunnya kenyamanan hingga risiko pecah ban saat berkendara. How to check tire expiry date?

Meskipun ban tidak memiliki tanggal kedaluwarsa seperti makanan, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengetahui apakah ban mobil anda masih layak digunakan. Dalam artikel ini, anda akan menemukan panduan sederhana untuk mengenali tanda-tanda ban kedaluwarsa serta bahaya yang mungkin terjadi jika ban tua tetap dipakai. 

Cara Mengetahui Masa Kedaluwarsa Ban

1. Memeriksa Kode Produksi pada Dinding Ban

Setiap ban mobil memiliki kode produksi yang dicetak pada bagian sisi ban (sidewall). Kode ini terdiri dari empat angka yang menunjukkan minggu dan tahun pembuatan ban. Contohnya, jika tertulis “2522”, artinya ban tersebut diproduksi pada minggu ke-25 tahun 2022. 

Ban memang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa resmi seperti produk makanan, tetapi produsen ban umumnya merekomendasikan masa pakai maksimal antara 5 hingga 6 tahun, tergantung dari kondisi penyimpanan dan pemakaian. Ban yang terlalu lama disimpan, apalagi dalam kondisi panas atau lembap, bisa kehilangan elastisitasnya meskipun belum pernah digunakan sama sekali.

2. Mengamati Adanya Retakan pada Permukaan Ban

Ban yang sudah melewati masa pakai biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda keausan secara visual, salah satunya adalah retakan kecil pada permukaan karet. Retakan ini bisa muncul di bagian alur (tapak) ban maupun pada bagian samping. Retakan tersebut terjadi akibat proses oksidasi dan paparan sinar ultraviolet yang terus-menerus, terutama jika mobil sering diparkir di tempat terbuka tanpa penutup.

Munculnya retakan-retakan ini menandakan bahwa karet ban sudah tidak sekuat sebelumnya, dan berisiko pecah atau bocor saat digunakan. Bahkan, dalam beberapa kasus, retakan kecil yang tidak terlihat jelas bisa menjadi awal dari kegagalan struktur ban saat melaju dalam kecepatan tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk rutin memeriksa permukaan ban, terutama saat servis berkala.

3. Memeriksa Tekstur Ban

Ban baru biasanya terasa lentur dan fleksibel saat ditekan, menandakan bahwa karet masih dalam kondisi prima. Namun, seiring waktu, karet pada ban akan mengeras dan kehilangan elastisitasnya. Ban yang sudah mengeras ini akan terasa lebih kaku dan bahkan bisa terasa seperti plastik saat disentuh.

Ban yang mengeras menurunkan kemampuan traksi terhadap permukaan jalan, sehingga lebih mudah tergelincir, terutama saat kondisi hujan atau jalan basah. Dalam jangka panjang, ban yang sudah tidak lentur juga bisa menyebabkan pengereman menjadi kurang efektif, dan kenyamanan berkendara pun ikut terganggu. 

4. Perubahan Warna pada Ban

Warna ban juga dapat menjadi indikator visual yang menunjukkan kondisi usia ban. Ban yang masih baru akan terlihat hitam pekat dan mengilap. Namun, seiring waktu, warnanya bisa berubah menjadi abu-abu atau kehitaman yang pudar. Perubahan warna ini sering terjadi akibat paparan sinar matahari yang berkepanjangan, terutama jika mobil sering diparkir di luar ruangan.

Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan bisa merusak struktur molekul karet pada ban, yang pada akhirnya menyebabkan ban menjadi rapuh dan kurang elastis. Jika anda melihat perubahan warna yang signifikan pada ban, sebaiknya lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan apakah ban masih layak digunakan atau tidak.

Bahaya Ban Mobil Kedaluwarsa

1. Risiko Pecah Ban di Jalan

Salah satu bahaya paling serius dari penggunaan ban yang kedaluwarsa adalah risiko pecah ban saat kendaraan sedang melaju. Ban yang sudah tua biasanya mengalami penurunan kekuatan struktur internalnya. Karet ban mulai mengeras, muncul retakan halus, dan serat-serat di dalamnya sudah tidak sekuat saat baru.

Ketika ban seperti ini menerima tekanan tinggi, misalnya saat melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi atau saat melintasi jalan berlubang, potensi ban pecah meningkat drastis. Pecah ban saat berkendara bukan hanya merusak kendaraan, tapi juga bisa mengakibatkan kecelakaan fatal, terutama jika terjadi pada kecepatan tinggi.

2. Daya Cengkeram Ban Menurun

Ban yang sudah melewati masa pakainya biasanya kehilangan kelenturan dan elastisitas. Akibatnya, daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan menjadi jauh berkurang. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama saat melintasi jalan basah, licin, atau saat melakukan pengereman mendadak.

Ban yang sudah tidak mampu mencengkeram dengan baik membuat kendaraan mudah tergelincir atau mengalami aquaplaning, yaitu kondisi saat ban kehilangan kontak dengan jalan karena genangan air. Hal ini membuat kendaraan sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

3. Meningkatkan Jarak Pengereman

Ban yang kedaluwarsa memiliki performa pengereman yang menurun secara signifikan. Saat dilakukan pengereman, ban memerlukan jarak yang lebih panjang untuk berhenti total, terutama jika kondisi jalan licin atau basah. Hal ini terjadi karena ban tidak bisa memberikan traksi optimal akibat karet yang sudah mengeras dan permukaannya tidak lagi maksimal mencengkeram aspal.

Dalam situasi darurat, peningkatan jarak pengereman ini bisa menjadi sangat berbahaya. Beberapa meter saja bisa menjadi pembeda antara berhenti tepat waktu atau menabrak kendaraan lain di depan. Oleh karena itu, menggunakan ban dalam kondisi prima sangat penting demi keselamatan.

4. Kenyamanan Berkendara Menurun

Ban yang sudah tua atau kedaluwarsa tidak hanya berbahaya, tapi juga mengurangi kenyamanan saat berkendara. Anda mungkin akan merasakan getaran lebih kuat di kabin mobil, suara ban yang bising, hingga respons kemudi yang tidak seakurat biasanya. Hal ini disebabkan oleh bentuk ban yang sudah tidak seimbang, struktur yang melemah, atau bahkan benjolan pada permukaan ban.

Kondisi ini bisa mengganggu konsentrasi saat mengemudi, terutama dalam perjalanan jauh. Kenyamanan berkendara yang menurun juga membuat pengalaman menyetir menjadi tidak menyenangkan, apalagi jika terjadi dalam kondisi jalan yang tidak mulus.

Mengecek masa kedaluwarsa ban mobil sangat penting untuk keselamatan berkendara. Oleh karena itu, pastikan anda rutin memeriksa kode produksi, kondisi fisik, dan performa ban. Untuk itu, pemeriksaan berkala sangat penting agar anda bisa mencegah bahaya dan tetap aman di jalan. Lebih baik mencegah kerusakan daripada menyesal nantinya.